Kisah Tobatnya Kaum Nabi Musa As
Diceritakan dari Ishaq bin Bisyr, dari Sa’id, dari Qatadah dari al-Hasan, ia berkata: Nabi Musa as pernah menghadap TuhannyaAzza Wajalla untuk memohon agar DIa berkenan menerima tobat kaumnya dari penyembahan anak sapi. Lalu Allah SWT berfirman:
“Wahai Musa! Tidak ada tobat bagi mereka kecuali mereka membunuh diri mereka sendiri.”
Nabi Musa segera kembali kepada kaumnya dan berkata: “Wahai kaumku! Sesungguhnya Allah enggan menerima tobat kalian hingga kamu membunuh dirimu sendiri.” Karena memang begitulah cara kalian bertobat. “Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu.” (QS. Al-Baqarah: 54) [1] yakni mencipta kamu.
Mereka berkata: “Hai Musa! Kami siap untuk bersabar menerima perintah Allah Azza Wajalla. Karena, kaummu telah menyesali atas semua perbuatan mereka.”
Nabi Musa as lalu mengangkat janji dari mereka untuk bersabar menghadapi kematian. Mereka pun mengatakan setuju. Keesokan harinya mereka siap berkumpul di halaman rumah-rumah mereka. Setiap keluarga berada dalam kelompok masing-masing. Kemudian Musa memerintahkan orang-orang yang tidak pernah menyembah anak sapi dari Bani Israil untuk membawa pedang dan menebas siapa saja yang ia jumpai.
Mereka pu berjalan di tempat-tempat berkumpul seraya berkata: “Allah akan melimpahkan rahmat Nya kepada orang yang tidak bangkit dari duduknya, tidak mengangkat pandangannya, dan tidak mengadakan perlawanan dengan tanagan ataupun kakinya, sehingga Allah menuntaskan hukuman-Nya.”
Perawi berkata: mereka pun membunuh siapa saja yang mereka temui, hingga ada orang laki-laki dari Bani Israil yang mendatangi kaumnya yang sedang duduk di halaman rumah-rumah mereka lalu berkata. “sesungguhnya mereka adalah saudara saudara kamu juga yang datang kepada kamu yang masing-masing membawa pedang terhunus. Maka takutlah kamu kepada Allah dan bersabarlah, karena susungguhnya laknat Allah dan malaikat-malaikat Nya akan ditimpakan atas siapa saja yang beridiri atau bangkit dari duduknya atau membuka pandangannya atau membela diri dengan tangan atau kakinya.” Mereka pun menjawab “Amin.”
Dari Ibn Abbas beliau berkata: kaum itu berkata ketika mereka diperintahkan agar sebagian mereka membunuh sebagian yang lalin. “Ya Rasulullah, bagaimana kami tega membunuh para orang tua kami, anak-anak dan saudara saudara kami?”
Perawi berkata: lalu Allah menurunkan kegelapan atas mereka sehingga mereka tidak bisa melihat orang-orang di sekelilingnya. Maka pada saat itulah mereka melakukan perintah pembunuhan itu. Kemudian mereka bertanya: “Wahai Musa! Apakah tanda-tanda tobat kami?”
Musa berkata: “Pedang pedang dan senjata kalian akan terhenti, tidak mau membunuh. Dan diangkat kembali kegelapan dari kamu.”
Mereka terus melakukan pembunuhan hingga darah mencapai jubah dan menggenangi mereka.
Terdengarlah jeritan anak-anak memanggil Nabi Musa, “Ya Musa! Ampun! Ampun!”
Mendengar itu Nabi Musa pun menangis mengadu kepada Allah Azza Wajalla , maka Allah SWT menurunkan rahmat Nya, lalu terhentilah senjata senjata mereka. Nabi Musa segera berseru “Cukup, tinggalkanlah saudara saudara kamu, karena sesungguhnya rahmat Allah telah turun!”
Seketika lenyaplah kegelapan dari mereka dan tampaklah mayat-mayat disana sini.
Ibn Abbas berkata, “Mereka yang terbunuh adalah para Syuhada, sedangkan yangn masih hidup telah mendapat ampunan Allah SWT.”
Catatan:
[1] Ayat tersebut lengkapnya adalah sebagai berikut:
“Dan [ingatlah], ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Hai Ummatku, sesungguhnya, kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sesembahanmu), maka bertobatlah kepada tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi tuhan yang menjadikan kamu, maka Allah akan menerima tobatmu. Sesungguhnya Dial ah Yang Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.”
Al-Hafiz Ibn Katsir berkata di dalam tafsir nya, “Makna firman Allah ila baariikum (kepada tuhan yang menjadikanmu) pada ayat tersebut adalah sebagai peringatan atas besarnya dosa mereka. Artinya :maka bertobatlah kamu kepada yang telah menciptakan kamu, karena kamu telah menyembah Nya bersama yang lainnya (berbuat syirik).
Sources: Orang-orang yang Bertobat, hal.55-57
Posting Komentar untuk "Kisah Tobatnya Kaum Nabi Musa As"