Kisah Taubatnya Umat Nabi Yunus As
Ishaq berkata : Telah diberitakan kepada kami oleh Juwaibir dan Muqatil dari Ad-Dhahhak dari Ibn Abbas, ia berkata : Ketika Nabi Yunus A.S telah berputus asa dari kemungkinan kaumnya mau beriman kepadanya, berdoalah ia kepada Tuhannya agar menimpakan azab kepada mereka, “Wahai Tuhanku! Sesungguhnya kaumku telah enggan kecuali terhadap kekafiran, maka turunkanlah atas mereka azab-Mu.” Lalu Allah Azza Wajalla mewahyukan kepadanya, “Sungguh Aku akan menurunkan azab atas kaummu.”
Perawi berkata : Pergilah Nabi Yunus meninggalkan kaumnya setelah menjanjikan kepada mereka, akan turun azab tiga hari lagi. Nabi Yunus segera memboyong keluar keluarganya beserta dua orang anaknya yang masih kecil. Beliau naik ke atas sebuah bukit seraya melihat penduduk Ninawa menanti datangnya azab. Setelah tiba saatnya, Allah mengutus Jibril dan berfirman,”Pergilah temui Malik, penjaga neraka, lalu katakan padanya agar dia mengeluarkan angin panas dari neraka sebesar biji gandum, kemudian bawalah dan tebarkanlah di sekeliling penduduk kota Ninawa.”
Perawi berkata : Berangkatlah Jibril menjalankan apa yang telah diperintahkan oleh Tuhannya Azza Wajalla. Kaum Nabi Yunus menyaksikan sendiri dengan mata kepala mereka, azab itu turun pada waktu yang telah dijanjikan oleh Nabi Yunus A.S.
Abu Al-Jald (1) berkata : Sesungguhnya ketika azab itu turun atas kaum Nabi Yunus, berputar-putar di atas kepala mereka laksana sepotong malam yang gelap. Ibn Abbas berkata : Ketika mereka yakin bahwa azab itu telah turun dan mengetahui bahwa Yunus berkata benar, mereka pun segera mencari-carinya, namun tidak menemukannya. Lalu mereka berkata,”Kita harus berkumpul menghadap Allah dan bertobat kepada-Nya.”
Perawi berkata : Kemudian mereka keluar menuju suatu tempat bernama bukit Ramad (bukit debu). Dinamakan bukit debu karena mereka semua keluar, baik laki-laki, perempuan, para hamba sahaya, dan juga binatang-binatang ternak mereka, lalu mereka memisahkan antara ibu-ibu dan bayi-bayi susunannya, antara induk-induk binatang ternak dana anak-anaknya, sementara mereka lumurkan debu-debu di kepala mereka, mereka letakkan duri di bawah kaki mereka dan mereka mengenakan pakaian kasar dan wol, kemudian mereka memohon kepada Allah diiringi jerit tangis. Allah pun mengetahui kesungguhan mereka itu.
Para malaikat berkata : “Wahai Tuhan! Rahmat-Mu meliputi segala sesuatu. Mereka-mereka yang telah dewasa dari kalangan anak Adam pantas engkau siksa. Akan tetapi bagaiman dengan anak-anak dan binatang-binatang ternak itu ?” Maka Allah Azza Wajalla berfirman, “Wahai Jibril! Angkatlag azab itu dari mereka karena sesungguhnya Aku telah menerima tobat mereka.” Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur`an Al-Karim, “Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu) beriman, kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai waktu yang tertentu.” (QS.Yunus:98)
‑
Telah diberitakan kepada kami oleh Ali bin Asakir, telah diberitakan kepada kami oleh Abu Thalib, telah diberitakan kepada kami oleh Abu Ali At-Thamimi, telah diberitakan kepada kami oleh Abu Bakar Al-Qathi`i, telah diberitakan kepada kami oleh Abdullah bin Ahmad, telah diberitakan kepada kami oleh Husyaim, telah diberitakan kepada kami oleh Sholeh, dari Abi Imran Al-Jauni, dari Abi Al-Jald, ia berkata :
Ketika azab itu turun kepada kaum Nabi Yunus, yaitu sepeti sepotong kegelapan malam yang berputar-putar di atas kepala mereka, segera pergilah orang-orang yang berakal kepada syekh-syekh alim ulama yang ada. Mereka berkata kepada ulama-ulama mereka,”Sungguh telah turun kepada kami seperti yang anda lihat senidiri, maka ajarkanlah kami suatu doa agar kami membacanya. Mudah-mudahan Allah berkenan menyelamatkan kami dari siksa-Nya.” Seorang ulama dari mereka berkata, “Ucapkanlah,`Ya hayyu la hayya , way a hayyu muhyil mauta, wa ya hayyu laa ilaaha illa anta!`” Maka Allah pun berkenan mengangkat kembali siksa-Nya dari mereka.(2)
Dan dari Al-Hasan, bahwasanya setelah Allah selamatkan Yunus A.S dari perut ikan paus, ia kembali. Dalam perjalanan, ia bertemu dengan seorang penggembala dari kaumnya yang sedang menggembala kambing di padang luas. Nabi Yunus A.S berkata kepada penggembala itu,”Siapa engkau wahai hamba Allah?” Penggembala itu menjawab, “Saya salah seorang kaum Nabi Yunus bin Matta”
Nabi Yunus bertanya lagi “Apa yang telah diperbuat oleh Yunus?” Ia menjawab “Kami tidak tahu bagaimana keadaan beliau sekarang. Hanya yang kami ketahui, beliau adalah orang yang paling baik dan paling benar. Dia pernah memberitahukan kepada kami akan turunnya azab, lalu memang benar-benar datang apa yang ia katakan itu. Maka kami segera bertibat kepada Allah dan Allah berkenan mengampuni kami. Kami sedang mencari-cari Nabi Yunus, namun kami tidak tahu di mana beliau berada dan tidak pernah mendengar sama sekali kabarnya.”
Nabi Yunus A.S berkata, “Apakah punya sedikit susu?”
“Tidak,” jawab penggembala itu, “Demi yang telah memuliakan Yunus, tidak pernah lagi langit mencurahkan hujan dan rerumputan pun tidak pernah tumbuh sejak Yunus meninggalkan kami.”
Nabi Yunus A.S berkata lagi, “Bukankah kamu bersumpah dengan nama Tuhannya Yunus?”
Penggembala menjawab, “Kami tidak akan bersumpah dengan selain Tuhannya Yunus. Barangsiapa di kota kami ada yang bersumpah dengan nama selain Tuhannya Yunus, maka kaan dicabut lidahnya lewat tengkuknya.” Lalu Nabi Yunus A.S bertanya, “Sejak kapan kalian perlakukan ini?”
“Semenjak Allah melepaskan kami dari azab-Nya.” Nabi Yunus A.S berkata, “Bawakanlah kepadaku seekor kambing betina.”
Perawi berkata : Lalu dibawakanlah kepadanya seekor induk kambing yang telah menyapih anaknya. Lalu Nabi Yunus A.S mengusapkan tangannya pada perut kambing itu, seraya berucap, “Cucurkanlah susumu dengan izin Allah SWT.” Maka bercucurannlah susunya. Kemudian Nabi Yunus A.S memerahnya. Lalu beliau dan penggembala itu pun meminumnya. Setelah itu sang penggembala berkata, “Jika Yunus Masih hidup, maka Engkaulah orangnya!” Nabi Yunus A.S pun berkata, “Sayalah Yunus, maka kembalilah kepada kaummu dan sampaikan salamku kepada mereka.”
Penggembala itu berkata, “Sungguh raja kami telah berkata,`Barangsiapa yang datang kepadaku lalu memberitahuku bahwa dia telah melihat Yunus dengan satu bukti, maka akan kuserahkan tahta kerajaan ini kepadanya sementara aku akan pergi menemui Yunus.` Oleh karena itu, aku tidak bisa menyampaikan salammu itu kecuali aku membawa bukti. Karena, aku takut justru dikatakan kepadaku,`Sesungguhnya kau katakana itu hanya karena adanya pengumuman baginda raja, sedang kau menginginkan kerajaannya lalu engkau berdusta.` Tidaklah salah seorang dari kami berani berdusta kecuali akan dihukum mati. Bagaimana aku datang kepada mereka dengan membawa sesuatu yang mengakibatkan mereka akan mendustakan aku dan membunuhku.”
Nabi Yunus A.S berkata, “Kambing yang kau minum susunya tadi akan menjadi saksimu.” Ketika itu Nabi Yunus A.S bersandar pada sebuah batu besar, lalu beliau berkata, “Wahai batu bersaksilah untuknya.”
Ibn Sam`an berkata : Sesungguhnya Nabi Yunus A.S telah berkata kepada penggembala itu, “Pergilah pada kaummu dan sampaikanlah pada mereka salam dariku, juga katakana bahwa kau melihatku.”
Penggembala itu pun lalu pergi menemui kaumnya dan memberitahukannya kepada mereka akan tetapi mereka mendustakannya.
Ketika batu besar dan seekor kambing itu bersaksi, mereka pun berkumpul dan menangis karena mendapat kabar tentang Nabi Yunus A.S, sementara tidak sempat melihatnya. Kemudian mereka berkata kepada penggembala itu, “Engkau adalah orang terbaik kami dan penghulu kami karena engkau melihat Nabi Yunus A.S.” kemudian mereka mengangkatnya sebagai raja mereka, dan berkata, “Di antara kami tidak ada seorang pun yang lebih baik kedudukannya daripada engkau. Kami tidak akan melawan perintahmu setelah engkau melihat Nabi Yunus A.S,Rasulullah.” Itulah akhir kisah mereka dengan Nabi Yunus A.S.
Ketika batu besar dan seekor kambing itu bersaksi, mereka pun berkumpul dan menangis karena mendapat kabar tentang Nabi Yunus A.S, sementara tidak sempat melihatnya. Kemudian mereka berkata kepada penggembala itu, “Engkau adalah orang terbaik kami dan penghulu kami karena engkau melihat Nabi Yunus A.S.” kemudian mereka mengangkatnya sebagai raja mereka, dan berkata, “Di antara kami tidak ada seorang pun yang lebih baik kedudukannya daripada engkau. Kami tidak akan melawan perintahmu setelah engkau melihat Nabi Yunus A.S,Rasulullah.” Itulah akhir kisah mereka dengan Nabi Yunus A.S.
Perawi berkata : Penggembala itu menjadi raja mereka selama empat puluh tahun.
catatan kaki:
[1] Dia adalah Jailan bin Abi Farwah al-Asadi
[2] di takhrij oleh imam ahmad di dalam kitab az-Zuhd hal.34
Sources: orang-orang yang bertobat, hal.57-61
Posting Komentar untuk "Kisah Taubatnya Umat Nabi Yunus As"