Negara-Negara Arab Di Akhir Zaman Menurut Sayyidina Ali Bin Abi Thalib
Dalam kitab al-Jafr, Sayyidina Ali berkata: “Sungguh aneh, tetapi bagiku tiada yang lebih aneh dari kelompok-kelompok kecil Arab. Berbagai macam dalih mereka termasuk soal agama mereka. Mereka tidak mengikuti jejak Nabi saw., tidak mencontoh perbuatan seorang wali (imam), tidak mengimani yang gaib dan tidak memaafkan kesalahan. Para penguasa hanya mengenal hukum yang berlaku dan tidak menolerir kebenaran suatu perkataan, kecuali orang yang dirahmati Allah.
Kemungkaran adalah apa yang mereka ingkari dan pendapat adalah menurut apa yang mereka katakan. Mereka menghimpun pasukan dari kaum-kaum' mereka dan dengan pasukan itu mereka menghantam kaum-kaum mereka sendiri. Setiap orang dari mereka adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Fitnah-fitnah seperti bagian-bagian malam yang gulita, menimpa dan mengendalikan mereka, sampai sebagian mereka dilanda kematian yang mengerikan, sebagian ditimpa busung lapar dan sebagian lagi dilanda bahan bakar (kobaran api) yang tidak kunjung padam.
Lahir generasi buruk yang tidak diturunkan hujan oleh Allah. Maka beruntunglah pada hari itu bagi hati yang bersih menaati orang yang memberi petunjuk kepadanya dan menjauhi apa yang membinasakannya.
Hingga muncul seorang sahabat dari Mesir, yang hendak melakukan pengintaian, dan berbuat sesuatu (menyiapkan diri) untuk al-Mahdi. (Namun) Kemunculan al-Mahdi mendahuluinya bersama orang-orang berilmu yang mengajari orang-orang apa yang tidak mereka ketahui. Mereka menunjuki tanda-tanda yang tidak diketahui orang-orang. Allah menegakkan hujah melalui mereka atas orang-orang yang telah membaca, dan mereka mempunyai telinga yang mendengar, sedangkan orang-orang tidak mendengar.
Ketahuilah bahwa di antara hamba-hamba Allah, yang Dia benci adalah orang yang berdebat dengan kebatilan, orang bodoh yang tidak mau belajar dan tidak berusaha, orang tidak teguh pendiriannya, orang yang menyembunyikan kebenaran padahal ia mengetahui. Mereka tidak akan lepas dari kebenaran dan wilayah orang-orang kebenaran. Barang siapa yang menggantikan kami niscaya binasa. Adalah benar siapa yang mengikuti jejak kami, dan siapa yang melangkah di luar jalan kami akan tenggelam.
Sesungguhnya kelompok-kelompok yang dirahmati Allahlah para pencinta kami, dan kelompok-kelompok yang diazab Allah itu adalah para pembenci kami. Jalan kami lurus dan dalam urusan kami terdapat petunjuk. Tidak akan sesat orang yang mengikuti kami. Siapa yang mengingkari kami tidak akan mendapatkan petunjuk. Tidak akan selamat orang yang mendukung kontra terhadap kami dan membantu musuh kami.
Berilah peringatan kepada orang-orang! Janganlah menyimpang dari kami lantaran kesenangan dunia dengan harta benda yang akan lenyap dari kalian, dan kalian pun akan meninggalkannya.
Sesungguhnya siapa yang mengutamakan dunia atas kami akan besar penyesalannya, dan akan mengucapkan sebagaimana orang yang mengungkapkan:
يا حسرتي على ما فرطت جنب الله و إن كنت لمن الساخرين
"Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah".
Berilah peringatan kepada mereka (agar takut kepada Allah);
"Bangunlah kalian dari tidur kalian. Sungguh telah sampai waktu kalian. Tidakkah kalian melihat agama kalian rapuh, sedangkan kalian hanyut dalam dunia."
Allah SWT berfirman:
وَلَا تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ أَوْلِيَاءَ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ.
“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.” (QS. Hud: 113)
Penulis mengatakan: “Setelah ini saya dapati tulisan yang penuh teka-teki... Isyaratnya tidak saya pahami, dan saya tidak mempunyai waktu luang atau usaha (untuk itu) kecuali yang saya nukil adalah hal yang jelas. Tidak memungkinkan bagi saya untuk hal yang tidak bisa digambarkan dan tidak ada waktu lebih.
Mata menyertaiku seakan pemiliknya mengatakan: Cukup! Saya dapati hal-hal lahiriah ini, saya menukilnya dengan hurufnya melainkan saya banyak kehilangan paragraf, jawab-soal tentang hal yang mengandung berita-berita. Saya merasa tidak harus menukilnya, melainkan sebagian ibarat dan nama yang amat jelas. Saya kutip di antaranya kalimat-kalimat berikut:
“Terbaliklah yang terbalik. Mereka memihak Yahudi. Seseorang memilah antara kebenaran dan kebatilan. Abdullah mati syahid ketika berbicara tentang mi‘raj Nabi Besar Sayyiduna Muhammad saw.”
“Pasukan Mesir akan meruntuhkan penjagaan Israel si pendusta. Mereka melubangi dinding di tanah suci setelah mereka dipimpin oleh Ahmad tetapi Muhammad yang dipercaya, dan domba dilatih untuk menjadi singa, maka ia (Ahmad) menyerahkan urusannya kepada sebaik-baik masa dan seburuk-buruknya. Sebagian mereka (bangsa Arab) meludahi wajah sebagian yang lain. Lidah mereka menjadi api bagi yang lain di tengah kelemahan yang tersebar, menyenangkan hati Israel dan pemimpinnya.”
“Rumah-rumah bangsa Arab sebelum al-Mahdi menjadi kamar-kamar yang terbongkar, dan pakaian-pakaian terkoyak. Mereka berbicara pada saat yang sama. Si pendusta berbicara di tengah mereka, si pengkhianat beraksi, anak tiri para wanita diserahi amanat. Kepala besar berubah-ubah pertimbangannya di setiap tempat. Ia tidak menetap di permukaan bumi, terbang seperti burung dan tidak berlabuh di darat. Pada masa perjanjian dan perdamaian, dan tiada suatu perjanjian bagi seorang Yahudi. Masanya ialah (ketika) perkara Masjidil Aqsa menjadi serius, bukit-bukit pecah menjadi bebatuan.
Giliran para pencuri masuk sebagaimana yang telah dikabarkan oleh Isa bin Maryam, dan al-Quds menjadi api. . .”
Pemimpin Mesir adalah satu tanda di antara tanda-tanda (yang lain), dan tandanya memiliki keanehan. Hatinya baik dan pemimpinnya adalah Muhamamad, dan ia merubah nama kakeknya. Jika muncul, ketahuilah! Al-Mahdi akan mengetuk pintu pintu kalian. Sebelum ia mengetuk, bergegaslah kepadanya di kubah-kubah awan atau datangilah ia (walau) dengan merangkak di atas es. (Al-Mufaja'ah / Muhamamad Isa bin Daud 411-413)
Sumber: Ramalan Akhir Zaman; diterjemahkan dari kitab Madza Qala Ali an Akhiri az-Zaman, Sayyid Ali asy-Syur
Posting Komentar untuk "Negara-Negara Arab Di Akhir Zaman Menurut Sayyidina Ali Bin Abi Thalib"