Kisah Mengharukan Antara Orang Dusun Dan Pengaruh Al-Qur'an
Ashmai' menuturkan:
Ketika sedang dalam perjalanan meninggalkan kota Basrah. saya berpapasan dengan orang pedalaman yang membawa sarung pedang. Orang itu bertanya kepada saya. "Dari kabilah manakah Anda?"
Saya menjawab. "Dari kabilah Bani aI-Ashma."
Dia bertanya kembali. "Anda pulang dari mana?”
Saya menjawab. "Dari Mekah."
Dia bertanya lagi. “Apa yang Anda lakukan di sana?"
Saya menjawab. “Saya membaca kitab Tuhan.“
Dia bertanya. "Apakah Tuhan mempunyai kitab yang dapat dibaca ?“
“Ya.“ jawab saya.
Dia berkata. “Bacakanlah sebagian darinya untuk saya.“
Saya berkata. "Duduklah di atas lutut dengan sopan sebelum saya membacanya."
Kemudian. dia pun menidurkan unta tunggangannya dan mengikat kedua lututnya, lalu dia sendiri duduk dengan bertumpu pada kedua lututnya dan siap untuk mendengarkan. Saya pun mulai membaca al-Quran; saya pilih surat al-Zariat.
Ketika sampai pada ayat ini: Dan di bumi ada tata-tanda bagi orang-orang yakin, dan juga pada dirimu sendiri, apakah kamu tidak memperhatikannya?
Orang pedalaman itu berkata. "Tuhan telah berkata benar. kotoran unta menunjukkan unta itu baru saja lewat. dan telapak kaki menunjukkan baru saja seseorang lewat. Maka. bagaimana mungkin langit yang agung dan bumi yang terhampar luas ini tak menunjukkan keberadaan Tuhan."
Setelah itu. saya pun membacakan ayat ini: Dan di langit ada rezeki kalian, dan apa-apa yang dijanjikan bagi kalian. Usai saya membaca ayat ini. orang pedalaman itu berkata. “Demi Tuhan. apakah ini iuga firman Tuhan ?"
"Ya," jawab saya.
Orang dusun itu lalu melepas ikatan untanya serta membiarkan unta itu bebas di padang pasir.
seraya berkata, “Oh... Ternyata rezeki saya ada di langit. padahal saya selalu mencarinya di bumi."
Setelah itu. dia bersujud lalu pergi. Saya pun menuju Baghdad. Kisah ini lalu saya sampaikan kepada Harun al-Rasyid. Mendengar itu, tampaklah kekaguman dalam dirinya.
Setahun berlalu. Harun al-Rasyid berkunjung ke Mekah dan saya pun diminta menyertainya. Ketika sedang Thawaf, tiba-tiba seseorang memegang ujung baju saya hingga membuat saya menengok ke arahnya. Saat itu. saya sadar bahwa orang itu adalah orang pedalaman yang setahun lalu bertemu dengan saya. Dia berkata kepada saya. “Bacakanlah sebuah ayat dari kitab Tuhan."
Kali ini pun saya membacakan surat al-Zariat kepadanya: Dan di langit rezeki kalian, dan apa-apa yang telah dijanjikan untuk kalian. Demi Tuhannya langit dan bumi. Sesungguhnya itu adalah haq sebagaimana kamu katakan.
Orang pedalaman itu bertanya kepada saya. “Siapakah yang membutuhkan Tuhan, sampai bersumpah dengannya. Demi haq-Nya saya bersumpah, bahwa saya sama sekali tak membutuhkan sesuatu. kecuali sesuatu itu ada di dekat saya."
Setelah itu, orang pedalaman tersebut berteriak histeris, lalu terjatuh ke tanah. Kami pun menghampiri untuk menyadarkannya, tetapi kami mendapatinya telah meninggal dunia.
Sumber: Dikutip Dari 40 Kisah Keagungan Al-Qur'an, hal.114-117. Diterjemahkan dari Cehel Doston Karamt-e Qur'an; Musthafa Muhammadi (Ahwazi)
Posting Komentar untuk "Kisah Mengharukan Antara Orang Dusun Dan Pengaruh Al-Qur'an "